Pertengkaran Ns.Rahayu Setiawati Damanik, S.Kep, M.S.M Mohon Tunggu Penulis buku & Wirausaha -. 1. Do your best and God will do the rest (Lakukan yang terbaik apa yang menjadi bagianmu dan biarkan Tuhan menentukan hasilnya) 2. Penulis lahir di Kabanjahe Sumatera Utara pada tanggal 15 Juni 1983. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan
4sikap ini harus dihindari dalam pertengkaran : Melawan, Lari, Berbohong, dan Menyerah. Dua sikap pertama umunya dilakukan oleh pria sementara dua sikap terakhir dipilih wanita ketika terlibat konflik dengan pasangannya. Keempat sikap ini tidak pernah menyelesaikan masalah, malahan akan memperkeruh masalah dan menimbulkan sakit hati di masa depan.
Sikapyang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah. Ulangan harian PAI LK 1 DRAFT. 1st grade. 0 times. 0% average accuracy. 2 hours ago. ilman_iis79_85345. 0. Save. Edit. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah. answer choices . perasaan mau menang sendiri.
1 Hindari Emosi. Cara mengatasi kakak adik yang sering bertengkar yang pertama adalah mengontrol emosi berlebihan. Sebagai orang tua, Anda sebaiknya berpikir dengan kepala dingin dalam menghadapi pertengkaran antara kakak beradik. Hindari menggunakan emosi yang berlebihan kepada salah seorang anak karena dapat membuat yang lain merasa cemburu.
Tidakmembicarakan atau mengurusi masalah orang lain yang sekiranya ia tidak berkenan. Menghindari pertengkaran dengan menjauhi perselisihan, caranya adalah menghormati dan membiarkan perbedaan yang ada. Menjadi pribadi yang tidak mudah mempercayai ghibah, fitnah juga adu domba sebab bisa berujung pada pertengkaran.
Pertengkaranbiasanya disebabkan rasa marah, stres, dan takut. Belajar mengendalikan emosi bisa menghindarkan diri dari pertengkaran. [11] Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengelola stres. Contohnya, Anda bisa berkonsentrasi pada hal-hal positif dalam hidup. Anda mungkin stres karena salah satu anggota keluarga sedang sakit.
57yQc. Pertama, singkirkan anggapan bahwa dirimu selalu benar. Kita semua adalah manusia, jadi setiap orang pada akhirnya membuat kesalahan. Belajarlah untuk menerima kesalahanmu. Bereaksi berlebihan selama situasi seperti itu dan berlebihan dengan argumen tidak akan menguntungkanmu atau pasanganmu dengan cara apa pun. Belajar Mendengarkan Saat berdebat dengan seseorang, dirimu cenderung mengabaikan apa yang dikatakan orang lain. dirimu mencoba untuk menetapkan poin untuk melepaskan amarah dan frustrasi dari tubuh serta pikiran kita, tetapi saat melakukannya, kita lupa bahwa orang lain juga berada dalam situasi yang sama dan dia mungkin juga ingin mengatakan sesuatu. Tinggalkan Masa Lalu Sejauh ini, ini adalah salah satu hal terburuk yang dapat dirimu lakukan saat bertengkar dengan pasangan. Membawa masa lalu ke dalam argumen saat ini adalah larangan utama. Dirimu mungkin menyakiti diri sendiri dan pasanganmu dengan menggali masa lalu yang tersisa untuk dilupakan. Tetap pada saat ini dan cobalah untuk menyelesaikan masalah. Menyelesaikan masalah dengan pasangan perlu dilakukan, jangan pernah untuk menghindari penyelesain masalah tersebut.
11/12/2021 by Elaina Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah? perasaan mau menang sendiri tidak mau menghargai perbedaan yang ada mempunyai sifat pendendam menjadi orang pemaaf dan sabar mengungkit-ungkit masalah yang pernah terjadi Jawaban D. menjadi orang pemaaf dan sabar. Dilansir dari Ensiklopedia, sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah menjadi orang pemaaf dan sabar. Baca JugaLengkapilah ayat berikut, Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia …., melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu?Contohperalatan yang menggunakan rangkaian listrik seri adalah?Simbiosis yang terjadi antara lebah dan bungaadalah?Kebudayaan Indonesia adalah budaya yang mengajarkan tata Krama, sopan santun dan Budi pekerti yang baik, contoh ini bahwa Indonesia memegang prinsip budaya?Nilai-nilai yang erat kaitannya dengan bidang kajian permainan dan olahraga adalah? Leave a Comment CommentName Email Website Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
- Bertengkar dengan pasangan adalah perkara lumrah. Dua individu yang dieratkan dalam hubungan romantis sangat wajar menemui ketidakcocokan karena perbedaan karakter, temperamen, dan latar belakang satu sama lain. Apabila disikapi dengan bijak, pertengkaran adalah bumbu-bumbu hubungan yang membuatnya menjadi lebih manis. Sebaliknya, jika gegabah, pertengkaran adalah awal dari keretakan hubungan tersebut. Lantas, apa saja tips mengendalikan emosi saat bertengkar dengan pasangan agar tidak menimbulkan masalah berlarut-larut? Bertengkar dengan pasangan juga bukan tanda bahwa hubungan tersebut buruk atau tidak sehat. Hadirnya pertengkaran disebabkan ada komunikasi antarpasangan yang berbeda pandangan, kebiasaan, dan cara pasangan yang tak pernah berdebat malah dianggap memiliki hubungan yang kurang sehat. Tandanya, mereka tidak terbuka dengan pikiran masing-masing. Mendiamkan masalah tersebut sehingga tidak pernah bukan pertengkaran yang menjadi masalah. Respons terhadap pertengkaran itulah yang menentukan, apakah pertengkaran itu menjadi konflik atau menjadi sarana untuk mengenal satu sama penting yang perlu diperhatikan saat bertengkar adalah pengendalian emosi. Apabila salah seorang pasangan lekas marah, sementara yang satunya kurang sabar, tidak mustahil pertengkaran menjadi tidak sehat dan memicu keretakan hubungan jangka itu, penting bagi pasangan untuk mengendalikan emosinya. Tahu kapan harus bersikap. Menyesuaikan waktu marah dan menahan perasaan agar tidak meletup. Tidak berkata-kata kasar, apalagi sampai merendahkan pasangannya. Baca juga Cara Mencegah dan Mengatasi Saat Anak Sering Bertengkar Cara Mendekatkan Diri dengan Pasangan Setelah Bertengkar Cara Mengendalikan Emosi saat Bertengkar dengan Pasangan Berikut ini sejumlah tips mengendalikan emosi saat bertengkar dengan pasangan, sebagaimana disampaikan psikolog Ike Astuti Dany Rosani dari APKI. 1. Kenali situasi yang membuat emosi beberapa orang, emosi mudah terpancing ketika lelah atau sedang terlilit masalah. Namun, situasi tertentu berbeda reaksinya bagi masing-masing orang. Dengan demikian, penting bagi individu mengenal situasi yang memancing emosinya. Ketika paham, ia akan mudah mengendalikan temperamen dan tidak mudah tersulut amarah atau bertindak gegabah. 2. Ambil waktu untuk diam dan lakukan relaksasi bernapas dalam atau deep breathing. Latihan relaksasi dapat memudahkan seseorang untuk memiliki kontrol terhadap emosi dan tidak bersumbu pendek mudah marah. Berikut ini cara melakukan relaksasi tersebut Ambil posisi yang nyaman. Letakkan satu tangan diatas abdomen tepat bawah iga dan tangan lainnya berada di tengah-tengah dada untuk merasakan gerakan dada dan abdomen saat bernapas. Hembuskan napas dengan perlahan-lahan. Tarik napas dalam melalui hidung secara perlahan-lahan selama 4 detik sampai dada dan abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap tertutup selama menarik nafas. Tahan napas selama 3 detik. Hembuskan atau keluarkan napas secara perlahan-lahan melalui mulut selama 4 detik. Lakukan secara berulang dalam 5 siklus selama 15 menit dengan periode istirahat 2 menit 1 siklus adalah 1 kali proses, mulai dari tarik napas, tahan, lalu hembuskan. Relaksasi deep breathing dapat meningkatkan konsentrasi pada diri, mempermudah untuk mengatur napas, meningkatkan oksigen dalam darah, dan memberikan rasa tenang sehingga membuat diri menjadi lebih relaks. Relaksasi deep breathing lazimnya digunakan untuk melatih stabilisasi emosi. Jika Anda merasa kesulitan mengontrol emosi, rutin lakukan latihan deep breathing, terutama saat emosi mulai terpancing. 3. Latih pikiran untuk berpikir logis dalam segala situasi. Setelah rutin melakukan latihan di atas, lazimnya seseorang cenderung mampu menjaga kestabilan emosinya. Untuk menajamkan pengendalian emosi, selalu utamakan berpikir logis. Bagaimanapun juga, sikap marah tidak banyak gunanya, malahan cenderung berefek negatif bagi orang Ketika emosi terpancing, berhitung untuk meredam emosi atau dapat dengan tarik nafas dari hidung secara perlahan-lahan dan hembuskan lewat mulut perlahan-lahan hingga merasa lebih tenang. 5. Bergerak saat posisi tubuh akan mengurangi tekanan emosi. Apabila seseorang marah dalam kondisi duduk, hendaknya ia bangun, berdiri, dan bergerak sehingga emosinya sedikit mereda. Demikian juga, ketika marah saat kondisi cuaca yang panas, mandi akan meredakan emosi tersebut dan membuat seseorang menjadi lebih tenang. 6. Ambil waktu sejenak untuk berpikir Ekspresikan dengan ada unek-unek dengan pasangan, ekspresikan perasaan tersebut dengan bijak. Hindari kata-kata kasar atau menyudutkan cara rinci dan tips berkomunikasi dengan pasangan saat bertengkar dapat dilihat di sini. 8. Bertanyalah dengan baik dan hindari sikap menuduh dan Fokus mencari solusi, bukan pada rasa marah, kesal, atau kecewa. Tidak semua orang paham komunikasi untuk menyelesaikan masalah. Beberapa hanya ingin mencurahkan perasaannya. Jika demikian, salah satu pasangan harus mendengarkan secara Jika emosi mulai terpancing kembali, segera lakukan relaksasi. Saat emosi tak kunjung mereda, akhiri dulu komunikasi dengan baik. Istirahatlah sejenak dari pasangan hingga tekanan perasaan menyurut. Ketika kedua belah pihak sudah dalam kondisi lebih tenang, komunikasi berfokus solusi dapat dilakukan kembali. - Gaya Hidup Penulis Abdul HadiEditor Yantina Debora
- Selisih paham dan pertengkaran merupakan hal yang wajar dalam hubungan. Meskipun terdengar sepele, pertengkaran bisa menjadi masalah besar apabila pasangan tidak segera berdamai. Saat bertengkar, pasangan mungkin melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama lain sehingga menyebabkan mereka saling menjauh. Seiring berjalannya waktu, pertengkaran bisa menciptakan jarak bagi pasangan. Mungkin, salah satunya sudah mencoba berbicara untuk menyelesaikan persoalan, namun malah berakhir dengan salah paham dan kembali bertengkar. Untuk menghindari keadaan tersebut, setiap tindakan memerlukan banyak pertimbangan. "Jika menanggapi tanpa mempertimbangkan pilihan dengan hati-hati, keadaan bisa menjadi lebih buruk" ungkap Marty Babits dari Institute for Contemporary Psychotherapy Kota New York dalam Psychology Today. Masa setelah pertengkaran adalah kondisi yang rentan. Sehingga diperlukan pertimbangan-pertimbangan khusus dalam menghadapi emosi pasangan yang barangkali sulit ditebak. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dicoba untuk berdamai dengan pasangan setelah bertengkar. Tenangkan diri Mengutip Psych Alive, luangkan waktu setidaknya lima menit untuk menenangkan diri setelah pertengkaran. Menenangkan diri selama beberapa saat dapat membantu pikiran lebih rasional. Melanjutkan percakapan dalam keadaan marah hanya menimbulkan lebih banyak masalah. Sebagai contoh, kalimat yang sebenarnya netral atau sederhana bisa dipandang negatif apabila disampaikan dalam keadaan marah. Alhasil, pertengkaran yang harusnya usai malah justru berlanjut. Jika perasaan marah tidak kunjung surut, namun pasangan mencoba berinteraksi, katakan dengan jelas pada pasangan. Sebagai contoh, "saya masih kesal, saya tidak mencoba mengabaikan kamu. Saya hanya perlu lebih banyak waktu untuk menenangkan diri." Ini merupakan salah satu upaya untuk menghindari silent treatment. Introspeksi setiap tindakan Dalam kasus pertengkaran, setiap orang yang terlibat harus mengintrospeksi diri masing-masing. Pikirkan apakah ada tindakan yang menyebabkan pertengkaran, dan jika merasa itu adalah tindakan yang salah, maka jangan malu untuk minta maaf. Jika memang terbukti bersalah dan pasangan belum siap menerima maaf, perbaiki hal penyebab pertengkaran tanpa pasangan meminta. Seperti merapikan kembali handuk yang sudah digunakan atau telepon tukang ledeng yang anda janjikan datang sebelum pertengkaran terjadi. Minta maaf atas pertengkaran yang terjadi Banyak orang enggan meminta maaf karena merasa kalah. Namun yang harus ditekankan, minta maaf setelah pertengkaran bukan lagi soal siapa yang benar atau siapa yang salah. Terdapat fakta bahwa dua orang yang terlibat pertengkaran mungkin telah menyakiti satu sama lain dengan perkataan atau tindakannya. Maka minta maaf di sini berarti bertanggungjawab atas sisi argumen yang telah dilakukan Gunakan kata "kita" Menggunakan kata "kita" daripada "aku" atau "kamu" dalam percakapan. Penggunaan kata "kita" dalam situasi berdamai menegaskan bahwa dua orang terlibat dan dua orang pula yang harus mengakhirinya. Menggunakan kata ini mengartikan posisi yang seimbang, tidak ada yang lebih dominan dan semuanya sama-sama penting. Menurut Mount Vernon Therapy, hal ini memberikan kesan bahwa Anda juga peduli pada perasaan pasangan, bukan hanya dengan diri sendiri. Sebagai contoh, daripada mengucapkan kata "bisakah kamu berhenti berargumen?" lebih baik mengucapkan "bisakah kita berhenti berargumen?" Ubah keadaan defensif menjadi reseptif Sikap defensif yang dimaksud adalah menangkis setiap pernyataan pasangan dan melakukan serangan balik. Sikap ini tentunya menyebabkan pertengkaran semakin rumit. Daripada berfokus pada sikap defensif, reaktif, atau melakukan serangan balik, bersikaplah reseptif. Maksudnya dengan mendengarkan dan mencoba memahami orang pasangan. Kuncinya adalah menguasai diri tetap dalam keadaan tenang dan rasional. Dalam kondisi ini, Anda dapat menyesuaikan diri dengan pasangan dan mampu mengembangkan sikap yang lebih ingin tahu dan penuh kasih terhadap juga Alasan Mengapa Jual Mahal Kadang Berhasil Memikat Pasangan Tips dan Cara Menghadapi Pasangan yang Introvert Tips Jalin Relasi dengan Pasangan Borderline Personality Disorder - Sosial Budaya Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Alexander Haryanto
Istirahat 30 detik dapat membantu pasangan menekan tombol reset pada perkelahian, kata konselor klinis berlisensi Timothy Warneka. "Berhenti, keluar dari ruangan, dan sambung pembicaraan kembali ketika kedua belah pihak sedikit lebih tenang." Sengan cara ini, Anda berdua akan menemukan diri yang lebih tenang dan mungkin berbicara secara damai. 2. Akui kesalahanmu Melody Brooke, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, mengatakan ada dua hal yang dapat menggagalkan pertengkaran yang intens mengakui apa yang Anda lakukan untuk membuat pasangan Anda tertarik dan mengekspresikan empati terhadap pasangan Anda. Anda harus bertanya kepada pasangan Anda kesalahan apa yang Anda lakukan sehingga mereka bereaksi dengan cara tertentu! Dengarkan baik-baik dan akui jika itu adalah kesalahan Anda. Mengakui kesalahan Anda, dapat mengurangi pertengkaran dan juga membersihkan hati nurani Anda.
sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah